Menanam jahe gajah di lahan terbuka merupakan suatu teknik budidaya yang umum dilakukan oleh para petani. Jahe gajah (Zingiber officinale var. officinarum) merupakan salah satu jenis jahe yang memiliki ukuran besar dan rasa yang lebih pedas dibandingkan dengan jenis jahe lainnya. Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, diperlukan teknik penanaman yang tepat.
Beberapa manfaat menanam jahe gajah di lahan terbuka antara lain:
– Dapat dilakukan dalam skala besar sehingga berpotensi menghasilkan keuntungan yang lebih banyak.
– Memberikan hasil panen yang lebih banyak dibandingkan dengan penanaman dalam pot atau wadah.
– Memudahkan perawatan tanaman karena lahan yang luas memberikan ruang gerak yang lebih leluasa.
– Menjaga kesehatan tanah karena tanaman jahe gajah dapat membantu menyuburkan tanah.
Untuk menanam jahe gajah di lahan terbuka, diperlukan beberapa langkah berikut:
– Persiapan lahan: Lahan yang akan digunakan harus diolah terlebih dahulu dengan cara dicangkul atau dibajak. Berikan pupuk kandang atau kompos untuk menyuburkan tanah.
– Pemilihan bibit: Pilih bibit jahe gajah yang sehat dan bebas dari penyakit. Bibit dapat diperoleh dari toko pertanian atau dari petani yang sudah berpengalaman menanam jahe gajah.
– Penanaman: Buat lubang tanam dengan jarak sekitar 30-40 cm. Tanam bibit jahe gajah dengan posisi tegak lurus dan kedalaman sekitar 5-10 cm.
– Penyiraman: Siram tanaman jahe gajah secara teratur, terutama pada musim kemarau. Hindari penyiraman yang berlebihan karena dapat menyebabkan kebusukan akar.
– Pemupukan: Berikan pupuk secara berkala untuk menjaga kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Pupuk yang dapat digunakan antara lain pupuk urea, TSP, dan KCL.
– Pengendalian hama dan penyakit: Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara berkala untuk mencegah kerusakan tanaman. Hama yang sering menyerang tanaman jahe gajah antara lain ulat grayak, sedangkan penyakit yang umum terjadi adalah busuk akar dan layu fusarium.
– Panen: Jahe gajah dapat dipanen setelah berumur sekitar 9-12 bulan. Panen dilakukan dengan cara menggali rimpangnya dengan hati-hati agar tidak merusak rimpang.
Cara Menanam Jahe Gajah di Lahan Terbuka
Untuk menanam jahe gajah di lahan terbuka dengan baik dan benar, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Pemilihan Bibit: Pilih bibit jahe gajah yang sehat dan bebas dari penyakit.
- Persiapan Lahan: Olah lahan dengan baik, bersihkan dari gulma, dan beri pupuk kandang atau kompos.
- Penanaman: Tanam bibit jahe gajah dengan jarak tanam yang sesuai, sekitar 30-40 cm.
- Penyiraman: Siram tanaman jahe gajah secara teratur, terutama pada musim kemarau.
- Pemupukan: Berikan pupuk secara berkala untuk menjaga kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.
- Penyiangan: Lakukan penyiangan secara teratur untuk membersihkan lahan dari gulma.
- Pengendalian Hama dan Penyakit: Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara tepat untuk mencegah kerusakan tanaman.
- Panen: Panen jahe gajah dapat dilakukan setelah berumur sekitar 9-12 bulan.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, Anda dapat menanam jahe gajah di lahan terbuka dengan baik dan benar, sehingga memperoleh hasil panen yang optimal. Jahe gajah yang dihasilkan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti bumbu masakan, obat-obatan tradisional, atau bahan baku industri.
Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit merupakan salah satu aspek penting dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka. Bibit jahe gajah yang sehat dan bebas dari penyakit akan menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif. Sebaliknya, bibit yang tidak sehat atau terinfeksi penyakit dapat menyebabkan tanaman menjadi sakit atau bahkan mati, sehingga merugikan petani.
-
Kualitas Bibit
Bibit jahe gajah yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:- Bebas dari hama dan penyakit
- Berukuran besar dan gemuk
- Tidak memiliki luka atau cacat
- Berasal dari tanaman induk yang sehat dan produktif
-
Sumber Bibit
Bibit jahe gajah dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti:- Toko pertanian
- Petani yang sudah berpengalaman menanam jahe gajah
- Lembaga penelitian
Sebaiknya pilih sumber bibit yang terpercaya untuk memastikan kualitas bibit yang baik.
-
Persiapan Bibit
Sebelum ditanam, bibit jahe gajah perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapan tersebut meliputi:- Pemotongan: Potong rimpang jahe gajah menjadi beberapa bagian, masing-masing memiliki mata tunas.
- Penjemuran: Jemur potongan rimpang jahe gajah di bawah sinar matahari selama beberapa hari agar mengering dan terhindar dari penyakit.
Dengan memperhatikan aspek pemilihan bibit yang baik, petani dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam menanam jahe gajah di lahan terbuka dan memperoleh hasil panen yang optimal.
Persiapan Lahan
Persiapan lahan merupakan salah satu langkah penting dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka. Persiapan lahan yang baik akan menciptakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe gajah. Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan antara persiapan lahan dan cara menanam jahe gajah di lahan terbuka:
-
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bertujuan untuk membuat tanah menjadi gembur dan subur. Tanah yang gembur akan memudahkan akar tanaman jahe gajah untuk tumbuh dan berkembang. Selain itu, pengolahan tanah juga dapat membantu menghilangkan gulma dan hama penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. -
Pembersihan Gulma
Gulma dapat bersaing dengan tanaman jahe gajah dalam memperoleh nutrisi dan air. Oleh karena itu, penting untuk membersihkan lahan dari gulma sebelum menanam jahe gajah. Pembersihan gulma dapat dilakukan secara manual atau menggunakan herbisida. -
Pemberian Pupuk Kandang atau Kompos
Pupuk kandang atau kompos dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman jahe gajah. Pemberian pupuk kandang atau kompos juga dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kapasitas menahan air.
Dengan melakukan persiapan lahan dengan baik, petani dapat menciptakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe gajah. Hal ini akan berdampak pada peningkatan hasil panen dan kualitas jahe gajah yang dihasilkan.
Contoh nyata dari pentingnya persiapan lahan dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka dapat dilihat pada penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa persiapan lahan yang baik dapat meningkatkan hasil panen jahe gajah hingga 20%. Hal ini menunjukkan bahwa persiapan lahan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka.
Dengan memahami hubungan antara persiapan lahan dan cara menanam jahe gajah di lahan terbuka, petani dapat mengoptimalkan hasil panen dan meningkatkan kualitas jahe gajah yang dihasilkan.
Penanaman
Penanaman merupakan salah satu aspek penting dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka. Jarak tanam yang sesuai akan memberikan ruang yang cukup bagi tanaman jahe gajah untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Berikut adalah penjelasan tentang hubungan antara jarak tanam dan cara menanam jahe gajah di lahan terbuka:
-
Pertumbuhan dan Perkembangan Akar
Jarak tanam yang sesuai akan memberikan ruang yang cukup bagi akar tanaman jahe gajah untuk tumbuh dan berkembang. Akar yang sehat dan kuat akan dapat menyerap nutrisi dan air secara optimal, sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara keseluruhan. -
Sirkulasi Udara dan Cahaya Matahari
Jarak tanam yang sesuai juga akan memungkinkan sirkulasi udara dan cahaya matahari yang baik di antara tanaman. Sirkulasi udara yang baik akan mencegah kelembaban berlebih yang dapat menyebabkan penyakit jamur. Sementara itu, cahaya matahari yang cukup akan mendukung proses fotosintesis dan pertumbuhan tanaman. -
Pengendalian Gulma
Jarak tanam yang sesuai akan memudahkan petani untuk melakukan pengendalian gulma. Gulma yang tumbuh di antara tanaman jahe gajah dapat bersaing dalam memperoleh nutrisi dan air, sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Dengan jarak tanam yang sesuai, petani dapat lebih mudah membersihkan gulma dan menjaga kebersihan lahan. -
Pemanenan
Jarak tanam yang sesuai juga akan memudahkan petani saat melakukan pemanenan. Tanaman jahe gajah yang ditanam dengan jarak yang sesuai akan lebih mudah digali dan dipanen tanpa merusak rimpangnya.
Dengan memperhatikan jarak tanam yang sesuai, petani dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe gajah. Hal ini akan berdampak pada peningkatan hasil panen dan kualitas jahe gajah yang dihasilkan. Jarak tanam yang sesuai merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka.
Penyiraman
Penyiraman merupakan salah satu aspek penting dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman jahe gajah untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Berikut adalah penjelasan tentang hubungan antara penyiraman dan cara menanam jahe gajah di lahan terbuka:
-
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Air merupakan komponen penting dalam proses fotosintesis, yaitu proses pembuatan makanan oleh tanaman. Tanpa air yang cukup, tanaman jahe gajah tidak dapat melakukan fotosintesis dengan baik, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya akan terhambat. -
Pembentukan Rimpang
Air juga berperan penting dalam pembentukan rimpang jahe gajah. Rimpang merupakan bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan bumbu masakan dan obat-obatan. Penyiraman yang cukup akan membantu tanaman jahe gajah membentuk rimpang yang besar dan berkualitas baik. -
Pengaturan Suhu
Air memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tanah. Pada musim kemarau, penyiraman secara teratur dapat membantu menurunkan suhu tanah dan menjaga kelembabannya. Hal ini penting untuk mencegah tanaman jahe gajah dari kekeringan dan kematian. -
Penyerapan Nutrisi
Penyiraman yang cukup akan membantu melarutkan nutrisi-nutrisi di dalam tanah, sehingga lebih mudah diserap oleh tanaman jahe gajah. Nutrisi-nutrisi tersebut sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara keseluruhan.
Dengan memperhatikan penyiraman secara teratur, terutama pada musim kemarau, petani dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe gajah. Hal ini akan berdampak pada peningkatan hasil panen dan kualitas jahe gajah yang dihasilkan. Penyiraman merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka.
Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu aspek penting dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka. Pemberian pupuk secara berkala dapat menjaga kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman jahe gajah secara optimal. Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan antara pemupukan dan cara menanam jahe gajah di lahan terbuka:
-
Penyediaan Nutrisi
Pupuk mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman jahe gajah untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur hara tersebut antara lain nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium. Pemberian pupuk secara berkala akan memastikan ketersediaan nutrisi yang cukup bagi tanaman jahe gajah. -
Peningkatan Kualitas Tanah
Pupuk organik, seperti pupuk kandang atau kompos, dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kapasitas menahan air. Hal ini akan menciptakan kondisi tanah yang lebih baik untuk pertumbuhan akar tanaman jahe gajah dan penyerapan nutrisi. -
Pencegahan Penyakit
Tanaman jahe gajah yang kekurangan nutrisi lebih rentan terserang penyakit. Pemberian pupuk secara berkala dapat membantu mencegah tanaman dari kekurangan nutrisi dan meningkatkan ketahanannya terhadap penyakit. -
Peningkatan Hasil Panen
Pemupukan yang tepat dapat meningkatkan hasil panen jahe gajah. Tanaman yang mendapat nutrisi yang cukup akan menghasilkan rimpang yang lebih besar dan berkualitas baik.
Dengan memperhatikan pemupukan secara berkala, petani dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe gajah. Hal ini akan berdampak pada peningkatan hasil panen dan kualitas jahe gajah yang dihasilkan. Pemupukan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka.
Penyiangan
Penyiangan merupakan salah satu aspek penting dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka. Gulma dapat bersaing dengan tanaman jahe gajah dalam memperoleh nutrisi dan air, sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Berikut adalah penjelasan tentang hubungan antara penyiangan dan cara menanam jahe gajah di lahan terbuka:
-
Persaingan Nutrisi dan Air
Gulma dapat menyerap nutrisi dan air yang dibutuhkan oleh tanaman jahe gajah. Hal ini dapat menyebabkan tanaman jahe gajah kekurangan nutrisi dan air, sehingga pertumbuhannya terhambat. -
Gangguan Pertumbuhan
Gulma dapat tumbuh tinggi dan menutupi tanaman jahe gajah, sehingga menghalangi sinar matahari. Hal ini dapat mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan tanaman jahe gajah. -
Penyebaran Penyakit
Gulma dapat menjadi tempat berkembang biaknya hama dan penyakit. Jika gulma tidak dibersihkan, hama dan penyakit dapat menyebar ke tanaman jahe gajah dan menyebabkan kerusakan. -
Peningkatan Hasil Panen
Dengan membersihkan gulma secara teratur, petani dapat meningkatkan hasil panen jahe gajah. Tanaman jahe gajah yang terbebas dari gulma akan memperoleh nutrisi dan air yang cukup, sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Dengan memperhatikan penyiangan secara teratur, petani dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe gajah. Hal ini akan berdampak pada peningkatan hasil panen dan kualitas jahe gajah yang dihasilkan. Penyiangan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu aspek penting dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka. Hama dan penyakit dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman jahe gajah, sehingga menurunkan hasil panen dan kualitas jahe gajah yang dihasilkan. Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan antara pengendalian hama dan penyakit dengan cara menanam jahe gajah di lahan terbuka:
Penyebab Kerusakan Tanaman
Hama dan penyakit dapat menyerang tanaman jahe gajah pada berbagai tahap pertumbuhan. Hama, seperti ulat grayak, dapat memakan daun dan batang tanaman, sehingga mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan tanaman. Sedangkan penyakit, seperti busuk akar dan layu fusarium, dapat menyerang akar dan batang tanaman, sehingga menyebabkan tanaman layu dan mati.
Pencegahan Kerusakan
Pengendalian hama dan penyakit secara tepat dapat mencegah kerusakan tanaman jahe gajah. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara menggunakan pestisida atau insektisida, sedangkan pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan cara menggunakan fungisida. Selain itu, petani juga dapat melakukan tindakan preventif, seperti menjaga kebersihan lahan, menggunakan bibit yang sehat, dan melakukan rotasi tanaman untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit.
Peningkatan Hasil Panen
Dengan melakukan pengendalian hama dan penyakit secara tepat, petani dapat meningkatkan hasil panen jahe gajah. Tanaman jahe gajah yang terbebas dari hama dan penyakit akan tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga menghasilkan rimpang yang lebih besar dan berkualitas baik.
Contoh Nyata
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) menunjukkan bahwa pengendalian hama dan penyakit secara tepat dapat meningkatkan hasil panen jahe gajah hingga 30%. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka.
Kesimpulan
Dengan memahami hubungan antara pengendalian hama dan penyakit dengan cara menanam jahe gajah di lahan terbuka, petani dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe gajah, sehingga memperoleh hasil panen yang tinggi dan berkualitas baik. Pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka.
Panen
Masa panen merupakan salah satu aspek penting dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka. Waktu panen yang tepat akan menentukan kualitas dan hasil panen jahe gajah. Berikut adalah penjelasan mengenai hubungan antara panen dengan cara menanam jahe gajah di lahan terbuka:
-
Pertumbuhan dan Perkembangan Rimpang
Jahe gajah memerlukan waktu sekitar 9-12 bulan untuk pertumbuhan dan perkembangan rimpangnya. Selama periode ini, rimpang akan terbentuk dan membesar. Panen yang dilakukan sebelum waktunya akan menghasilkan rimpang yang kecil dan berkualitas rendah. -
Kandungan Senyawa Aktif
Senyawa aktif yang terkandung dalam jahe gajah, seperti gingerol dan shogaol, akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur tanaman. Panen yang dilakukan pada waktu yang tepat akan menghasilkan jahe gajah dengan kandungan senyawa aktif yang lebih tinggi. -
Nilai Ekonomi
Harga jahe gajah di pasaran akan lebih tinggi jika dipanen pada waktu yang tepat. Jahe gajah yang dipanen tepat waktu akan memiliki kualitas yang baik dan memenuhi standar pasar.
Dengan memperhatikan waktu panen yang tepat, petani dapat mengoptimalkan hasil panen dan meningkatkan kualitas jahe gajah yang dihasilkan. Panen merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam cara menanam jahe gajah di lahan terbuka.
Pertanyaan Umum tentang Cara Menanam Jahe Gajah di Lahan Terbuka
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan terkait dengan cara menanam jahe gajah di lahan terbuka beserta jawabannya:
Pertanyaan 1: Apa saja syarat tumbuh jahe gajah?
Jawaban: Jahe gajah memerlukan tanah yang gembur, subur, dan berdrainase baik. Tanaman ini juga membutuhkan sinar matahari yang cukup, tetapi dapat tumbuh dengan baik di bawah naungan parsial.
Pertanyaan 2: Berapa jarak tanam yang ideal untuk jahe gajah?
Jawaban: Jarak tanam yang ideal untuk jahe gajah adalah sekitar 30-40 cm antar tanaman dan 60-80 cm antar baris.
Pertanyaan 3: Bagaimana cara mengatasi hama dan penyakit pada tanaman jahe gajah?
Jawaban: Hama dan penyakit pada tanaman jahe gajah dapat dikendalikan dengan cara menggunakan pestisida atau fungisida secara tepat. Selain itu, petani juga dapat melakukan tindakan preventif, seperti menjaga kebersihan lahan dan menggunakan bibit yang sehat.
Pertanyaan 4: Kapan waktu yang tepat untuk memanen jahe gajah?
Jawaban: Waktu yang tepat untuk memanen jahe gajah adalah setelah berumur sekitar 9-12 bulan, atau ketika rimpangnya sudah cukup besar dan berwarna kecoklatan.
Pertanyaan 5: Bagaimana cara menyimpan jahe gajah agar tetap segar?
Jawaban: Jahe gajah dapat disimpan dalam keadaan segar dengan cara disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik. Jahe gajah juga dapat disimpan di dalam lemari es dalam keadaan belum dikupas.
Dengan memahami cara menanam jahe gajah di lahan terbuka dengan benar, petani dapat memperoleh hasil panen yang optimal dan berkualitas tinggi. Jahe gajah merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga budidayanya dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.
Artikel Terkait
- Cara Budidaya Jahe Merah di Polybag
- Tips Sukses Menanam Jahe Emprit dalam Pot
- Panduan Lengkap Menanam Jahe Gajah Organik
Tips Menanam Jahe Gajah di Lahan Terbuka
Untuk memperoleh hasil panen jahe gajah yang optimal, beberapa tips berikut dapat diterapkan dalam proses penanaman:
1. Pilih Bibit Berkualitas
Gunakan bibit jahe gajah yang sehat, tidak berpenyakit, berukuran besar, dan berasal dari tanaman induk yang produktif.
2. Olah Lahan dengan Benar
Gemburkan tanah, bersihkan dari gulma, dan berikan pupuk kandang atau kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah.
3. Tanam pada Jarak yang Tepat
Jarak tanam yang ideal adalah sekitar 30-40 cm antar tanaman dan 60-80 cm antar baris.
4. Siram dan Beri Pupuk Secara Teratur
Siram tanaman jahe gajah secara teratur, terutama pada musim kemarau. Berikan pupuk secara berkala untuk menjaga kesuburan tanah.
5. Kendalikan Hama dan Penyakit
Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara tepat untuk mencegah kerusakan tanaman.
6. Lakukan Penyiangan
Bersihkan lahan dari gulma secara teratur untuk menghindari persaingan nutrisi dan air.
7. Panen pada Waktu yang Tepat
Panen jahe gajah setelah berumur sekitar 9-12 bulan atau ketika rimpangnya sudah cukup besar dan berwarna kecoklatan.
Dengan menerapkan tips-tips tersebut, petani dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe gajah, sehingga memperoleh hasil panen yang melimpah dan berkualitas tinggi.
Penutup
Dengan memahami cara menanam jahe gajah di lahan terbuka yang benar, petani dapat memperoleh hasil panen yang optimal dan berkualitas tinggi. Jahe gajah merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga budidayanya dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.
Pemerintah dan pihak terkait perlu memberikan dukungan kepada petani jahe gajah, baik dalam bentuk penyediaan bibit unggul, pupuk bersubsidi, maupun pelatihan teknis. Dengan dukungan tersebut, diharapkan produksi jahe gajah di Indonesia dapat meningkat secara signifikan dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor.